n

Saat menyusui, seorang ibu akan mengeluarkan dua macam air susu, yaitu foremilk dan hindmilk.

  • Foremilk adalah ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui. Diproduksi  dalam jumlah banyak, mengandung banyak protein laktosa dan protein lainnya, berkadar air tinggi, namun kadar lemaknya rendah dan berwarna lebih bening dan kebiruan. jumlah air  yang berlimpah dalam foremilk mampu memenuhi kebutuhan air pada bayi. Sehingga tidak ada istilah ASI yang paling baik adalah yang berwarna putih.

  • Hindmilk adalah ASI yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Diproduksi   dalam jumlah sedikit, tapi kadar lemaknya lebih tinggi, yaitu 2-3 kali dibandingkan foremilk. Kadar lemak yang lebih tinggi ini membuat hindmilk lebih putih dibanding foremilk. Jumlah lemak yang tinggi dalam hindmilk ini akan memberikan banyak energi pada bayi, dan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.(ME)


 

Sumber

 Jika muncul pertanyaan, “apakah hewan paling menjijikkan di dunia?”, sebagian besar orang mungkin akan menjawab kecoa.






Tubuhnya yang hitam, dapat berlari dengan gesit sampai sulit ditangkap, serta hidup di tempat-tempat kotor, lembab, dan jorok, membuat tak sedikit orang menjerit histeris saat melihat hewan yang satu ini.

Tapi tahukah Anda bahwa kecoa memiliki manfaat yang begitu besar terhadap lingkungan? Hal ini diungkap peneliti dari University of Texas, Amerika Serikat.

Professor Srini Kambhampati dari University of Texas menyebutkan, kecoa memiliki peran esensial dalam kelangsungan ekosistem planet. Jika populasi kecoa menurun drastis, siklus nitrogen di bumi pun akan terganggu.

“Kecoa hobi menyantap sisa-sisa sampah organik yang banyak mengandung nitrogen. Nitrogen yang masuk ke dalam tubuh mereka kemudian dilepaskan di tanah dan digunakan untuk tumbuh-kembang tanaman,” papar Kambhampati seperti dikutip Huffington Post belum lama ini.

“Dengan kata lain, jika kecoa punah kesehatan lingkungan di bumi akan terkena dampaknya. Begitu juga semua spesies yang tinggal di dalamnya,” lanjut Kambhampati.

Kambhampati menambahkan, 10.000 jenis spesies kecoa yang ada di muka bumi juga menjadi makanan bagi burung dan tikus, yang kemudian menjadi santapan hewan lain, seperti kucing, elang, dan reptil. Ini berarti, jika kecoa punah akan mengganggu rantai makanan dari hewan lain.


Jadi, masih mau memukul kecoa pakai sapu atau sandal?













JAKARTA, — Muhammad Luthfi Nurfakhri, seorang pelajar Indonesia, mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Luthfi adalah iswa kelas XI jurusan IPA, SMAN 1 Bogor, Jawa Barat, yang berhasil menemukan "Digital Leaf Color Chart". Sebuah alat bersensor ganda yang digadang-gadang memiliki obyektivitas tinggi antara penggunaan pupuk dengan hasil tanaman padi.

Dari alat canggih yang ditemukannya, ia berhasil menyabet peringkat III pada Intel International Science & Engineering Fair 2012, sebuah ajang adu kemampuan para peneliti muda dari seluruh dunia yang digelar pada pertengahan Mei lalu, di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Tidak tanggung-tanggung, alat yang ia temukan mampu mengalahkan harga alat sejenis di pasaran. Dengan harga jual Rp 950.000, "Digital Leaf Color Chart" jauh lebih murah dari alat sejenis yang diproduksi oleh Amerika Serikat yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 14 juta.

"Hipotesa saya membuat suatu alat dengan obyektivitas tinggi dengan harga yang lebih murah," kata Luthfi kepada Kompas.com seusai menerima beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Rabu (27/6/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.

Ia beranggapan, proses pertumbuhan tanaman padi harus diperhatikan secara baik, salah satunya pada proses pemupukan. Penelitiannya diilhami oleh petani padi di sekitar tempat tinggalnya. Selama ini, para petani menggunakan metode Bagan Warna Daun (BWD) dalam memberikan pupuk pada tanaman padinya.

Baginya, BWD memiliki kelemahan jika warna padi tidak sesuai maka akan dihitung dengan rata-rata sehingga pemupukan dapat melebihi atau kekurangan nitrogen.

Melalui alat ciptaan Luthfi yang juga dilengkapi dengan Fototransistir sebagai pendeteksi warna daun padi, maka perhitungan pemberian nitrogen pada padi dapat lebih optimal dan ditunjukkan secara digital melalui LCD.

"Singkatnya, alat saya ini berguna untuk mendeteksi kebutuhan pupuk pada tanaman padi. Lalu bisa menentukan dosis yang paling optimal sehingga produksi padi bisa efektif," ujarnya.

Layaknya sebuah temuan, pasti akan melalui proses penelitian, uji coba, dan gagal, sebelum akhirnya berhasil menjadi temuan yang dapat digunakan serta memberikan manfaat. Untuk menciptakan alat ini, Luthfi memerlukan waktu sekitar satu tahun dengan uji coba dan kegagalan sebanyak 135 kali.

Tak hanya itu, ia pun rela merogoh kocek sampai Rp 12 juta yang berasal dari kantong pribadi dan dukungan sekolahnya. Saat penggarapan, ia juga banyak berdiskusi dengan peneliti-peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kebetulan lokasinya tak begitu jauh dari tempat tinggal dan sekolahnya.

"Secara kualitas alat saya siap diadu dengan alat sejenis. Karena milik Amerika hanya menggunakan satu sensor dan dijual dengan harga jauh lebih mahal," tuturnya.

Putra seorang dosen Kewirausahaan di Institut Teknologi Indonesia (ITI) ini memang hobi melakukan penelitian sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Hingga saat ini ia berhasil membuat 11 alat dari hasil penelitiannya. Ia berharap penemuan-penemuannya, khususnya "Digital Leaf Color Chat", dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan petani di seluruh dunia.

"Saya uji coba ke petani di sekitar tempat saya tinggal. Awalnya enggak mau, tapi setelah tahu hasilnya, mereka mau," pungkasnya.

Atas prestasinya, ia berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar 1.000 dollar AS dan piagam penghargaan dari militer Amerika Serikat. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memberikan beasiswa unggulan untuk melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi. Ia berharap dapat mengecap bangku perkuliahan di luar negeri dan kembali mengharumkan nama bangsa serta membawa manfaat untuk Indonesia.









Sumber



Jakarta - Cara penyembelihan daging juga menjadi penentu apakah makanan tersebut halal atau tidak. Setelah sebelumnya warga muslim Inggris menolak penyembelihan dengan mesin, kini mencuat beberapa laporan dan aduan masyarakat yang protes dengan label halal di sejumlah restoran.
Sebelumnya, terjadi perdebatan di Hijaz Centre, Nuneaton, Inggris soal penggunaan mesin penyembelih yang bisa memotong banyak hewan sekaligus. Dari pembicaraan tersebut, banyak ulama yang berpendapat bahwa hewan patut dikategorikan halal jika dipotong sambil mengucapkan doa. Sementara jika menggunakan mesin, doa tersebut tak bisa selalu diucapkan.

Salah satu ulama berpendapat jika pemotongan hewan dengan mesin sangat tidak diperbolehkan dalam Islam. “Doa harus selalu diucapkan setiap menyembelih satu hewan. Penyembelihan dengan mesin dilakukan hanya dengan sekali menekan tombol dan ratusan ayam langsung mati. Itu bukan cara Islam,” jelasnya.

Publikasi mengenai pendapat tersebutpun memicu berbagai reaksi. Banyak masyarakat yang meminta agar beberapa restoran tak lagi dikategorikan sebagai restoran halal, karena menggunakan mesin otomatis dan doa hanya diucapkan sekali saja. Salah satu restoran ternama yang dilaporkan adalah KFC.

2011 lalu, KFC menambah 92 outlet berlabel halal di berbagai wilayah di Inggris. Kini, kehalalan KFC dipertanyakan oleh banyak warga Muslim di sana, karena menggunakan mesin pemotongan hewan. Hal inipun menjadi topik lanjutan yang akan dibahas oleh para ulama di Inggris. Diharapkan, sebelum bulan Ramadhan mendatang, permasalahan ini sudah mendapatkan jawabannya.









Sumber

 

Ketika dikonsumsi sedikit, makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.

Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.

Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.

Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.

Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!

Minyak rapeseed
Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.

Beras
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.

Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.

Biji pala
Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.

Apel non-organik
Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.

Salmon ternak
Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.

Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.

Popcorn microwave
Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.

Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.

Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.

Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?

Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.

Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.

Kacang
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.

Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.

Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber



Jakarta - Pihak Kepolisian sekali lagi berhasil menggerebek pabrik mi yang beromzet besar dan sudah beroperasi puluhan tahun kedapatan menggunakan bahan pengawet formalin dan perwarna berbahaya dalam kandungan mi produksinya. Mungkin saja banyak industri rumahan lainnya harus lebih diawasi dan dimonitor ketat tentang penggunaan bahan pengawet berbahaya yang dapat menekan ongkos produksi tetapi sangat berbahaya bagi masyarakat. Faktanya, masyarakat justru tak pernah kawatir dengan bahaya yang mengancam ini. Tetapi uniknya, justru masyarakat sangat fobi  dengan bahaya mi instan buatan pabrik ternama yang sudah dijamin keamanannya oleh BPOM.

Sampai saat ini, para orang tua bahkan sebagian dokter masih khawatir dan takut akan bahaya mi instan. Padahal berkali-kali BPOM mengatakan mi instan dijamin aman, pengawetnya aman dan tidak berbahaya dikonsumsi dalam jumlah tertentu atau kewajaran. Tetapi inilah keunikan klasik masyarakat Indonesia, masyarakat sangat fobi dengan mi instan kemasan yang sudah berstandar Internasional tetapi tidak khawatir dengan mi produksi lain berupa mi tradisonal dan mi kemasan “home product” lainnya yang masih tidak diketahui jenis dan jumlah bahan pengawetnya.

Makanan favorit masyarakat ini selalu saja setiap waktu dihantui ketakutan berlebihan. Bukan kali ini saja penggemar mi instant dicekam berita yang mengkhawatirkan. Meski berkali-kali badan POM menjelaskan bahwa mi instant aman, tetapi seperti sebelumnya berbagai berita yang tidak jelas tetap sering dituding bahwa mi instan mengandung lilin, menyebabkan operasi pemotongan usus dan berbagai hal menyeramkan lainnya. Anehnya, orangtua tampaknya tetap merasa aman dengan mi industri lain yang juga banyak dikonsumsi untuk rumah makan, restoran dan penjaja mi goreng keliling. Padahal produk mi instant diawasi ketat melalui standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC), sedangkan produk lainnya tersebut belum tentu mengikuti standarisasi yang ketat.

Justru mi buatan “home industry” yang dijual di pinggir jalan, di pasar tradisional atau bahkan dijual di super market saat ini tidak ada yang tahu jumlah dan jenis bahan pengawetnya. Apakah berbhaya atau tidak ? Padahal faktanya sudah banyak dijumpai mi seringkali dicampur pengawet makanan yang berbahaya seperti borax atau formalin. Bahkan sudah sering disaksikan di media masa petugas kepolisian menggerebek “home Industri” pembuat mi yang menggunakan bahan berbahaya. Padahal pabrik tersebut sudah puluhan tahun beroperasi dan memproduksi sangat bannmyak mi yang dikonsumsi oleh banyak masyarakat tidak disadari. Belum lagi zat warna yang digunakan saat ini tidak ada yang mengetahui apakah jenisnya berbaya atau tidak. Justru zat warna yang kuning terang itu biasanya menggunaklan zat warna yang berbahaya. Sekali lagi, masyarakat tidak pernah trauma bahkan sangat lahap makan mi seperti itu, tetapi sebaliknya masyarakat sangat trauma dengan mi instan. Padahal mi instan tertentu yang sudah berstandar Internasional selalu menerapkan prinsip aman dalam berproduksi. Sehingga jelas tahu komposisi kandanungan bahan yang digunakan dan dijamin aman karena sudah diirekomendasikan oleh instansi tertentu yang berwenang dan kredibel.

Bahan pengawet

Sebenarnya penggunaan pengawet makanan dalam industri makanan adalah hal yang biasa. Dapat dikatakan hampir 90% industri makanan kemasan tidak terlepas dalam penggunaan bahan pengawet. Bahkan penggunaan bahan pengawet makanan berbagai industri makanan yang tidak mencantumkan label BPOM mungkin justru malah lebih menyeramkan. Tetapi, bila isu ini mengusik keamanan mi instan akan semakin menghebohkan karena mi instan adalah merupakan salah satu makanan instant yang paling banyak dikonsumsi.

Penggunaan mi instan pada usia anak cukup tinggi. Karena sekitar 30% anak usia di bawah 9 – 12 tahun mengalami gangguan mengunyah dan menelan. Pada kelompok anak seperti ini seringkali mengalami pilih-pilih makanan. Biasanya, anak-anak tidak menyukai makanan yang sulit dikunyah dan ditelan seperti makanan berserat keras seperti sayur, daging sapi dan nasi. Sebaliknya makanan yang tidak berserat seperti mi, telor, nugget , biskuit, krupuk dan makanan crispy lainnya lebih banyak digemari. Hal inilah tampaknya yang mendasari mengapa pada anak-anak lebih sering mengkonsumsi mi.

BPOM sudah mengumumkan bahwa memang mi instan di pasaran beberapa di antaranya memakai bahan pengawet methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Sebenarnya bahan pengewet tersebut sebenarnya masih aman dan diperbolehkan digunakan dalam kadar tertentu. Dalam industri makanan modern saat ini, diperlukan penggunaan teknologi pengawetan pangan untuk membuat makanan menjadi tahan lama dan tetap berkualitas, Salah satu dari beberapa teknik pengawetan pangan adalah memberikan bahan tambahan pangan (BTP) untuk pengawetan, hal ini dilakukan dengan menambahkan suatu bahan kimia tertentu dengan jumlah tertentu yang diketahui memiliki efek mengawetkan dan aman untuk dikonsumsi manusia.

Jenis dan jumlah pengawet yang diijinkan untuk digunakan telah dikaji keamanannya. Indonesia menganut Standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi perumus standar internasional untuk bidang pangan. Berbagai produk dan industri makanan yang ada di Indonesia harus dibuat berdasarkan CAC.

Menurut Permenkes No.722/1988, bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam makanan dalam kadar tertentu adalah Asam Benzoat, Asam Propionat, Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Metil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium Propionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.

Salah satu bahan tambahan yang diatur adalah nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai pengawet dengan batas maksimum penggunaan. Selain Nipagin, ada beberapa jenis pengawet lain yang diizinkan BPOM untuk digunakan dalam mie instan misalnya asam benzoat dan propeonat. Methylparaben nama teknisnya methyl p-hydroxybenzoate (disebut juga methyl parahydroxybenzoate) juga terdapat dalam makanan instant dan makanan lainnya. Untuk makanan seperti mie instan, asalkan tidak melebihkan kadar maksimum yang ditentukan Badan POM, yakni 250 mg per kg.

Waspadai pada anak

Sebagai manusia modern di masa depan takkan pernah terlepas dari pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Bahan kimia tersebut dalam jumlah dan jenis tertentu akan saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi. Selanjutnya, cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini. Tetapi mekanisme tubuh sudah demikian sempurna. Berbagai zat berbahaya tersebut dalam jumlah tertentu dapat dibuang ke luar tubuh manusia melalui organ hati sebagai alat detoksifikasi tubuh manusia.

Bahaya bahan paparan bahan makanan tersebut sangat tergantung dari jenis bahan, jumlah paparan dan kondisi setiap individu. Dalam jumlah tertentu dan bahan tertentu tubuh masih bisa mentolerir. Tetapi pertanyaannya, seberapa banyak jumlah tertentu tersebut aman dapat dikonsumsi. Hal ini sulit dijawab karena banyak faktor yang berpengaruh dan belum ada data ilmiah yang menunjukkan efek samping jangka panjang bahan pengawet tersebut. Sehingga rekomendasi untuk tidak mengkonsumsi mi instan berlebihanpun selalu dikemukakan. Hal ini wajar terjadi karena berbagai konsumsi makanan lainnya pun selalu ada batas toleransi jumlah yang harus dikonsumsi seperti alkohol, kopi, atau makanan tertentu lainnya. Dalam jumlah berlebihan makanan tertentu akan mengganggu tubuh manusia.

Kondisi tubuh setiap individu juga sangat berpengaruh. Pada manusia sehat pada umumnya mungkin zat pengawet tersebut tidak terlalu berdampak karena sistem tubuh yang baik dapat mengeliminasi dan mengeluarkan zat kimia tersebut dalam tubuh. Tetapi pada penderita tertentu khususnya usia anak, sistem tubuhnya tidak berjalan sempurna, sehingga zat kimia tersebut sulit dibuang dari tubuh dan akan tersimpan dan menganggu fungsi tubuh lainnya.

Hal ini harus diwaspai pada usia anak dengan gangguan saluran cerna seperti hipermeabilitas Intestinal atau dikenal dengan Leaky Gut Syndrome. Gangguan hipersensitifitas saluiran cerna ini biasanya terjadi pada penderita alergi makanan, seliak, intoleransi makanan, penderita Autism, ADHD dan berbagai penderita gangguan metabolisme lainnya. Pada gangguan hipersensitivitas saluran cerna tersebut terjadi ketidakmatangan saluran cerna. Pada penderita seperti ini sebaiknya lebih mewaspadai penggunaan bahan pengawet termasuk mi instan. Gejala gangguan hipersensitifitas saluran cerna yang harus diwaspadai adalah gangguan BAB berupa kesulitan atau sering buang air besar. Gejala saluran cerna lainnya adalah mudah muntah, nyeri perut, mulut berbau, sering kembung, sering buang angin, air liur berlebihan, lidah sering kotor dan putih dan berbagai gejala lainnya.

Berbagai berita yang menghebohkan tersebut sebenarnya bila dikaji dengan fakta ilmiah yang ada tidak seperti yang dikhawatirkan. Bahaya dan efek samping bagi tubuh akibat pengaruh methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid bagi tubuh secara jangka panjang sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Beberapa opini yang menyebutkan bahwa mi instan menyebabkan pemotongan usus, penyebab kanker dan berbagai hal menyeramkan lainnya tersebut sampai sekarang juga masih belum ada bukti ilmiah yang menyebutkannya. Kalaupun opini tersebut muncul mungkin saja hanya berdasarkan hipotesa beberapa klinisi yang belum terbukti. Hanya terdapat laporan ilmiah bawa konsumsi berlebihan dapat mengganggu lambung. Fenomena ini juga terjadi pada fobia pada MSG (monosodium glutamate). Ternyata ketakutan pada MSG juga sampai 100 tahun penggunaannya di dunia hingga sekarang tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa MSG berbahaya bagi tubuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menggolongkan methylparaben dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya, bahan kimia ini bisa dan aman untuk digunakan pada sebagian besar produk makanan. Sebagai pengawet makanan, methylparaben memiliki keunggulan dibanding pengawet lain yaitu lebih mudah larut air. Oleh karenanya, senyawa ini sering dipakai karena dinilai lebih aman saat terlibat kontak dengan cairan. Kelebihan lainnya, methylparaben tidak hanya mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan instan dan awetan. Lebih dari itu, senyawa ini juga bisa membantu menjaga kestabilan rasa sehingga makanan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Di dalam tubuh, senyawa ini juga relatif aman karena mudah dimetabolisme. Karena mudah diserap, baik melalui saluran pencernaan maupun kulit, senyawa ini juga lebih cepat dikeluarkan dari dalam tubuh.

Bahan pengawet berbahaya ini justru tampak lebih berisiko sering dijumpai pada mi buatan industri rumahan karena pengawasannya yang lemah dari pihak berwenang. Pengawet berbahaya seperti formalin yang mengancam di sekitar masyarakat justru kesannya sangat diabaikan. Jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel, sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Formalin merupakan zat yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing pemberian formalin dalam dosis tertentu jangka panjang secara bermakna mengakibatkan kanker saluran cerna seperti adenocarcinoma pylorus, preneoplastic hyperplasia pylorus dan adenocarcinoma duodenum. Penelitian lainnya menyebutkan pengingkatan resiko kanker faring (tenggorokan), sinus dan cavum nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan.

Ciri mi yang berbahan pengawet berbahaya dan bahan pewarna berbahaya adalah biasanya mi tampak berwarna kuning terang, kenyal dan keras dan awet sampai beberapa hari. Sebakliknya mi yang tanpa bahan pengawet berbahaya biasanya justru warnanya tidak menarik, pucat, lembek dan lunak.

Bagaimana menyikapinya

Berbagai berita menghebohkan tersebut merupakan suatu peringatan bagi manusia modern bahwa ternyata banyak paparan bahan kimia di sekitar yang harus diwaspadai. Sebenarnya kewaspadaan ini justru bukan pada mi instan tetapi berbagai paparan bahan kimia lain yang lebih berbahaya dan tidak terlihat mengancam kita tanpa disadari yang justru terdapat pada mi home industri lainnya. Berbagai produk mi lain atau bahan makanan lain yang tidak masuk standar SNI justru harus menjadi perhatian masyarakat. Karena, kandungan jenis dan kadar pengawetnya justru tidak diketahui secara pasti.

Manusia modern tidak akan terlepas dari paparan bahan kimia tersebut dalam berbagai jenis makanannya. Selama jumlah dan jenis bahan kimia tersebut tidak berbahaya dan dapat ditoleransi oleh tubuh maka kekwatiran berlebihan tersebut seharusnya tidak terjadi. Meski data ilmiah belum ada bukti yang menunjukkan bahaya methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid yang dikatakan aman tersebut bukan berarti tidak ada bahaya jangka panjang hanya belum diketahui. Karena keterbatasan data ilmiah tersebut maka sulit menentukan batasan dosis yang berbahaya yang boleh dikonsumsi bagi manusia.

Justru karena hal tersebut paling tidak masyarakat dapat menjadikan pelajaran dalam kasus ini. Bahwa meski bahaya yang mengancam tersebut masih belum kelihatan nyata secara fakta ilmiah tetapi perilaku konsumsi makanan dengan “back to nature” adalah paling aman dan ideal bagi kesehatan tubuh. Mi instan yang dikenal enak, praktis dan murah sulit untuk dilepaskan dari kebiasaan konsumsi anak-anak. Berdasarkan fakta ilmiah yang ada juga bukan berarti bahwa harus menghindari konsumsi mi instan. Karena sejauh ini masih belum ada bukti ilmiah bahaya pengawet tersebut dalam jangka panjang. Tetapi sebaiknya berbagai lembaga terkait seperti BPOM, lembaga konsumen atau institusi ilmiah untuk melakukan prioritas penelitian terhadap dampak mi instan bagi tubuh manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang khususnya terhadap usia anak.

Sebaiknya orangtua harus sangat selektif dalam membeli makanan instan. Pembelian makanan instan sebaiknya harus dipilih yang mencantumkan label ijin BPOM. Dengan data tersebut pihak yang berwenang dalam hal ini BPOM dapat menentukan dengan pasti batas keamanan suatu bahan pengawet yang digunakan. Bila hal itu dilakukan maka anak-anak penggemar mi instan dapat melahap kenikmatan instan tanpa harus dihantui kecemasan pada orangtuanya. Meski pengawet dalam mi instan dalam jumlah tertentu aman, tetapi bila sering konsumsi dalam jumlah besar atau jangka panjang sebaiknya lebih sering tanpa memakai bumbu dalam mi tersebut. Karena justru pengawetnya ada pada bumbu yang terkandung bukan dalam bahan minya. Jadi sebaiknya orangtua memakai bumbu bawang merah, bawang putih dan garam. Jadi tampaknya kekhawatiran masyarakat selama ini yang salah alamat harusnya dapat dikoreksi dan lebih dicermati lagi.







Sumber

Doa anak yatimSetelah didoakanya, sebuah keajaiban tiba-tiba terjadi. Aku yang semula mengalami nyeri kepala dan sekujur tubuh terasa pegal dan linu, pelan-pelan mulai pulih kembali. Aku yang sebelumnya tidak mengenal siapa-siapa, setelah itu mulai bisa mengenal orang satu persatu; mulai dari keluarga hingga teman-teman dekatku. Sedikit demi sedikit, memoriku kembali pulih, daya ingatku bekerja kembali. Aku pun kembali belajar mengenali, menulis dan menghapal nama teman-temanku.

Firman Allah swt dalam surat. al-Maa`un di atas kiranya tak perlu disangsikan lagi. Dia yang Maha Agung begitu tegas mewanti-wanti hamba-Nya untuk tidak menghardik anak yatim. Sebab, bila hal itu dilanggar kelak sebuah balasan Allah bisa saja terjadi.

Dan sebagai bahan teguran dan peringatan, tak sedikit kisah orang-orang yang mendapatkan balasan Allah lantaran menghardik anak yatim itu. Berkat kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, kita bisa saja mengalami suatu hal yang tidak pernah kita duga-duga. Pasalnya, anak yatim itu anak yang tengah dititipkanAllah untuk kita sayangi dan santuni, bukan sebaliknya, kita sakiti.

Anehnya, kita kerapkali baru tersadar dengan peringatan Allah itu setelah titah-Nya kita langgar. Hal inilah yang pernah kualami kurang lebih delapan tahun yang lalu. Akibat menghardik anak yatim yang masih sepupuku, aku pun mendapat balasan Allah. Aku mengalami kecelakaan. Aku pun sempat hilang ingatan. Aku amnesia.

Untung, sepupuku yang yatim itu mau memaafkanku. Ia mau mendoakan untuk kesembuhanku. Atas kuasa Allah dan berkat doa sepupuku itu, aku sembuh dan sadar kembali. Berikut ini kisahku yang semoga menjadi bahan pelajaran untuk pembaca lainnya.

Tidak Membelikan Tas

Peristiwa ini terjadi sekitar 8 tahun yang lalu. Saat itu, aku masih seorang remaja yang baru gede (ABG). Sebagaimana lazimnya remaja yang suka bersenang-senang, demikian pula diriku. Kesenangan itulah yang membuatku kerap tidak menghiraukan hak-hak orang lain, termasuk hak anak yatim yang seharusnya dimuliakan.

Syahdan, suatu hari, Siti Rahayu, perempuan yatim yang juga sepupuku, menitipkan uang kepadaku untuk dibelikan tas punggung. Tapi, amanah yang diberikannya itu justru tidak kutunaikan. Lebih dari itu, aku malah menggunakan uang titipanya untuk bersenang-senang. Bersama teman-teman, kugunakan uangnya untuk berfoya-foya.

Waktu berlalu. Tibalah saat Rahayu menagih tas titipannya. “Ucu, mana tas titipanku kemarin?”

Tentu saja, aku blingsatan atas pertanyaanya itu. Aku bingung menjawab sejujurnya. Sejenak, aku terdiam, memikirkan apa yang harus kulakukan. Akhirnya, aku tidak menjawab sepatah kata pun.

“Ucu, mana tas itu?” sepupuku kembali bertanya, penasaran.

Dan bingung masih menyergapku. Apa yang harus kukatakan. Aku pun kembali terdiam. Ia kian penasaran dan terus merangsek diriku untuk cepat menjawabnya. Akhirnya aku pun menjawab sembarangan dan asal-asalan, “Aku belum membelikan tas itu. Mungkin besok…”

“Kenapa tidak segera kau belikan? Pasti kamu tidak mau membelikannya karena aku tidak memberimu uang lebih untuk ongkos jalanmu, ya?”

Ucapan sepupuku itu membuat telingaku seperti tersengat aliran listrik, semakin membuatku ditikam amarah. “Tidak… !Masalahnya...tempat itu jauh...” jawabku sekenanya.

Sayangnya, jawabanku itu tidak membuatnya tenang. Apalagi, keesokan harinya aku belum juga pergi ke toko tas untuk memenuhi janjiku, membelikan tas punggung titipannya. Tak aneh, bila ia pun kembali bertanya, “Ucu, mana tas titipanku…?”

Pertanyaan sepupuku itu membuatku tersudut di lorong kehampaan. Aku pun diliputi perasaan benci padanya, lantaran dia kembali menanyakan titipan tas punggung itu, sementara uang yang ia titipkan sudah ludes karena telah kugunakan untuk bersenang-senang.

Aku seketika dibakar api amarah. Aku tidak terima pertanyaan yang seolah-olah menghakimi diriku. Ubun-ubunku terasa panas. Otakku tidak lagi bisa berpikir jernih. Ia begitu menyengatku hingga, tanpa berpikir lagi, kumuntahkan kemarahanku kepadanya. Tiba-tiba, kuambil sebatang kayu (dari patahan bangku). Kupukul pundaknya dan kutampar kepalanya dengan kesalnya. Kulihat memar dan luka di bagian kepalanya. Ia pun menangis. Tiba-tiba aku tersadar kembali.

Segumpal penyesalan merasuk di hatiku . Seharusnya, aku tak bertindak seperti itu. Seharusnya, aku memberikan kasih sayang padanya, menolongnya dalam kesusahan, agar sepupuku itu sabar dan tabah jadi anak yatim dalam menjalani hidup untuk meraih cita-cita yang diimpikannya.

Tapi, semua itu tidak aku pikirkan. Aku jadi sedih.

Balasan dari Allah

Dua bulan setelah menganiaya anak yatim yang masih sepupuku itu, Allah memberi tamparan kepadaku. Kala itu, ketika mengendarai sepeda motor bersama seorang teman untuk nonton konser musik di sebuah mal di Karawang, peristiwa nahas menimpaku.

Dalam perjalanan menuju mal itu, kami mengalami kecelakaan tragis di jalan beraspal di Lemah Abang Citaryk, daerah Jatirejo, Kecamatan Cikararang Timur, persis daerah Persawahan, 100 meter dari pintu lintasan kereta api. Sewaktu kami menyalip bis berkecepatan tinggi, tanpa kami duga, ternyata ada truk melaju begitu kencangnya. Kami tak bisa menghindar dari momen yang tak menguntungkan itu. Akhirnya, kami menubruk truk yang melaju dari depan itu.

Setelah motor yang kami kendarai itu menubruk truk, aku jatuh terpelanting di jalan beraspal. Tubuhku memantul dan lantas tersuruk ke pinggiran jalan beraspal, yang penuh kerikil tajam. Seketika aku pun mengalami pendarahaan hebat dan patah tulang.

Kejadian itu seperti sebuah mimpi. Aku seperti sedang mengalami mati suri. Aku tak sadarkan diri. Konon, dari cerita yang sempat kudengar, banyak petani yang kebetulan bercocok tanam di sawah berlarian menolongku, dan segera melaporkan tragedi kecelakaan itu ke aparat setempat (polisi). Karena kondisiku sedang kritis, maka aku pun dilarikan ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Medika Cikarang Baru.

Sempat Hilang Ingatan

Di Rumah Sakit Medika Cikarang Baru itu, aku dirawat kurang lebih selama dua belas hari. Selain mengalami pendarahan dan patah tulang, aku ternyata mengalami hilang ingatan (amnesia). Keluargaku panik sekali dan bingung bukan main. Saat bingung itulah, saudara kandung Siti Rahayu yang tahu aku kerap menganiaya sepupuku yang yatim berinisiatif untuk meminta maaf. Bahkan, paman Siti Rahayu memintanya untuk mendoakanku agar segera sembuh dan pulih kembali.

Saat itu, kata keluargaku, aku hampir amnesia seumur hidup. Bermacam-macam obat yang diberikan orangtua telah aku konsumsi. Aku diingatkan dengan sejumlah foto orang yang pernah kukenal sejak kecil. Juga foto-foto kedua adikku. Aku diminta belajar terus-menerus untuk mengenal huruf-huruf abjad agar kembali ingat dan sembuh dari penyakitku seperti sedia kala. Bermacam cara telah diterapkan dan dipraktekkan kedua orangtuaku, tetapi belum juga memberikan hasil.

Akhirnya, Siti Rahayu, anak yatim yang masih sepupuku itu, mau memaafkanku. Bahkan ia mau mendoakanku agar lekas sembuh. Waktu itu, Sity Rahayu memintaku untuk bersabar menghadapi cobaan itu. Ia mendoakanku seraya mengutip QS. Yaasiin [36]: 83, “Fa subhaana alladzy biyadihi malakutu kulli syaiin wa ilaihi turja’un..” [Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

Setelah didoakanya, sebuah keajaiban tiba-tiba terjadi. Aku yang semula mengalami nyeri kepala dan sekujur tubuh terasa pegal dan linu, pelan-pelan mulai pulih kembali. Aku yang sebelumnya tidak mengenal siapa-siapa, setelah itu mulai bisa mengenal orang satu persatu; mulai dari keluarga hingga teman-teman dekatku. Sedikit demi sedikit, memoriku kembali pulih, daya ingatku bekerja kembali. Aku pun kembali belajar mengenali, menulis dan menghapal nama teman-temanku.

Setelah terpuruk dalam kondisi patah tulang, nyeri bagian kepala dan hilang ingatan selama satu bulan dua belas hari, akhirnya kesehatanku pulih kembali. Dan kesembuhanku ini kiranya karena Allah swt mengabulkan doa anak yatim yang telah kuaniaya itu, sepupuku yang sudah kuzalimi itu. Ah, aku kian menyesal. Aku merasa berdosa sekali kepadanya.

Aku yang sudah sering menzaliminya, merampas hak miliknya, tetapi masih mau memaafkanku, dan bahkan mendoakan kesembuhan diriku. Sejak kejadian itu, aku sadar bahwa Allah telah memberi teguran kepadaku lantaran aku pernah menghardik dan menganianya anak yatim yang masih sepupuku.

Kini, aku sadar bahwa merampas hak dan menganiaya anak yatim adalah dosa besar. Aku juga sadar bahwa menghardik anak yatim bisa mendatangkan balasan dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan, aku sepenuhnya sadar bahwa doa anak yatim itu sungguh-sungguh mustajab dan makbul, karena anak yatim itu adalah titipan Allah yang seharusnya disantuni dan disayangi, bukan untuk dizalimi atau dihardik.

Bahkan, Nabi Muhammad saw dalam haditsnya sering menyinggung bahwa ia dan anak yatim itu serupa telunjuk dan jari manis. Hal ini menggambarkan betapa Nabi sangat mengasihi anak yatim. Yah, ajaran agama memang meminta kita untuk menyayangi anak yatim. Bahkan, konon, jika kita sering berbuat baik kepada anak yatim, entah itu menyantuni, menyekolahkan hingga mengasuhnya, banyak anugerah Allah yang dilimpahkan kepada kita. Sebab, doa anak-anak yatim yang tulus sering memperlancar usaha kita. Hal ini, tentu saja, selain kita mendapatkan nikmat dunia, tapi juga mendapat keridhaan Allah.

Namun sebaliknya, apabila kita menganiaya dan menzalimi mereka, maka Allah akan melimpahkan senarai siksa pedih, baik dunia maupun akhirat kelak. Na’udzubillah.

Pedoman itulah yang saat ini kupegang dan coba kujalani. Sebenanrnya kedua orangtuaku telah mengajarkan agama kepadaku, termasuk soal penghargaan terhadap anak yatim itu. Tetapi aku tidak mengindahkannya. Aku hanyut dalam dunia pergaulan anak sekarang yang lebih banyak foya-foya dan melanggar rambu-rambu Allah. Hingga Allah kemudian menyadarkanku dengan kejadian kecelakaan tragis yang hampir merenggut ingatanku itu.

Maka, setelah sembuh, aku langsung meminta maaf kepada Siti Rahayu, sepupuku yang yatim itu. Kini, dia sudah kuanggap seperti adik sendiri, dan aku tidak akan menzalami dan menghardiknya lagi.

Kini aku sudah pulih dan sembuh seperti sedia kala. Meski sesekali kondisiku bisa kumat. Aku kadang-kadang masih merasakan nyeri di kepala jika sedang banyak pikiran atau saking pusingnya. Kendati demikian, aku bersyukur kepada Allah, karena Ia telah mengembalikan daya ingatanku. Aku tidak tahu, apa jadinya jika sepupuku yang yatim dan dulu sering kuzalami itu tidak mau memaafkan dan mendoakan kesembuhanku. Aku tak tahu apa yang akan terjadi kepadaku.

Untuk itu, aku berharap cerita ini bisa menyadarkan pembaca semua bahwa anak yatim itu adalah titipan Allah, dimana kita jangan sekali-kali menghardiknya apalagi sampai tega menganiayanya. Bukankah Allah swt dengan tegas telah memperingatkan kita semua bahwa menghardik anak yatim itu termasuk mendustakan agama, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur`an, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim” (QS. al-Ma`un [117]: 1-2).










Sumber





 

 

 

 

 

Sumber

Orang Yahudi lebih pintar Hal pertama ketika kita mendengar kata orang Yahudi adalah mereka pintar diatas rata-rata manusia di dunia. produknya yang super super hebat seperti; Google, Nokia, Nuclear Gun, dan masih banyak lagi. Selain dari realitas saat ini produk, ide dan kemajuan teknologi kaum Yahudi, kecerdasan otak bangsa Yahudi juga telah tertulis dalam kitab suci orang islam bahwa Tuhan telah menjadikan bangsa mereka memiliki kelebihan diatas rata-rata manusia.

Hai bangsa bani israel, ingatlah akan ni’mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umatAl Quran 2:47

Terlepas dari hal itu disisi lain ternyata kaum Yahudi memiliki kebiasaan unik dan cerdas yang melogiskan alasan kenapa mereka memiliki otak diatas rata-rata.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi.

Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut :

Ternyata, bila seorang Yahudi hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika, mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan, karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging, hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.

Yang istimewa lagi adalah : Di Israel, merokok itu tabu! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan, maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi! Tetapi yang merokok, bukan orang Yahudi.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.

1 dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematika dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring nya Bisnis, adalah, dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas “business and fashion“.

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus” dalam berpikir!

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, “research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi.

Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.
Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel, bahwa nekotin hanya akan menghasilkan generasi yang “Bodoh” dan “Dungu”.

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar!


Sumber | mustlieliek.wordpres.com


Merokok Sambil Ngopi, Kombinasi Dahsyat Perusak Jantung
Portal Orange - Jakarta, Bagi sebagian orang, merokok sambil minum kopi adalah kenikmatan yang tidak ada bandingnya. Namun menurut dokter jantung, kenikmatan yang didapat dari kombinasi kopi dan rokok sebanding dengan risikonya yakni mempercepat kerusakan jantung.

Terkadang, menghisap rokok sambil minum secangkir kopi kental dianggap bukan cuma soal rasa melainkan juga pencitraan. Banyak yang menganggap rokok dan kopi hitam sebagai simbol kejantanan, sehingga laki-laki akan merasa makin gagah kalau sedang menikmati keduanya.

"Kopiku kental, rokokku apalah itu. Salah itu, nikotin memacu kerja jantung jadi lebih cepat, padahal kafein juga sama efeknya," kata Dr H Aulia Sani, SpJP(K) FJCC, FIHA, FASCC, ahli jantung dari RS Sahid Sahirman saat ditemui di tempat kerjanya, Senin (18/6/2012).

Karena efeknya sama, maka kafein dalam kopi serta nikotin dalam rokok bekerja saling menguatkan. Ketika jantung bekerja terlalu cepat akibat efek kedua senyawa tersebut, maka beban yang ditanggungnya akan meningkat sehingga lama-kelamaan akan cepat rusak.

Menurut Dr Aulia, rokok sendiri merupakan faktor risiko paling utama pada berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah. Sebagai faktor risiko serangan jantung, rokok bahkan lebih bahaya dibandingkan hipertensi dan riwayat kencing manis atau diabetes mellitus.

Selain mengancam jantung, rokok juga menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis lainnya terutama kanker. Sedangkan pada perempuan, berbagai senyawa racun dalam rokok juga bisa mengganggu pertumbuhan janin selama masih berada dalam kandungan.

Selain itu, penelitian tahun 2007 pernah mengungkap bahwa kopi memang bisa mempengaruhi kebiasaan merokok. Seseoran yang sedang ingin berhenti merokok sering gagal gara-gara masih minum kopi, yang dalam ingatannya terlanjur lekat dengan aktivitas merokok.


Sumber


Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal menjemput.

Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini:

Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat kesempatan 'istimewa' sepanjang hidup. Inilah pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah.

Sebagai Modin tetap di desa, saya diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum, sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan saya potong. Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus "fardu kifayah" atau pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka mambantu saya dan mereka setuju.

Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum.

Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkehendak dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir.

Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum.

Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah terhadap kita". Kemudian saya minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua anak almarhum.

Almarhum pada dasarnya seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya mengingatkan mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu menguruskan jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada pada ahli warisnya.

Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman, hanya bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka untuk menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan.

Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib akan terjadi. Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat mengikat kepala dan kaki.

Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah, mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang. Memang kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang dapat saya lakukan. Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah "Ya Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar peringatan kepada hamba-Mu ini."

Selepas itu saya beri taklimat tentang sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya, tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang digunakan pula.

Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan. Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata dikhalayak ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya dia tidak pernah mengijinkan kita naik mobilnya." Renungkanlah kalau tidak ada apa-apanya, tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya akan berkata demikian. Jadi saya suruh tuan yg punya van itu membawa kembali vannya.

Selepas itu muncul pula seorang lelaki menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup. Mobil yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar, dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan, saya berpesan kepada dua pembantu tadi supaya masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat memilukan.

Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan tiga lagi menurunkan jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya kering.

Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas dalam peti dengan hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau telungkup na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk mendapat safa'at Nabi. Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan bila hujan ia tidak mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam telah tenggelam oleh air hitam yang busuk itu.

Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu. Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan talqin, saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan serapan air.

Masya Allah, dalam sejarah peristiwa seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk selesaikan penguburan secepat mungkin.

Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah saya pulang ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.

1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?

2. Mendapat harta secara merampas, menipu dan mengambil yang bukan haknya?

3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?

4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?

5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?

Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum menghubungi saya. Untuk pengetahuan umum, anak almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika, seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi istrinya orang Jepang.

Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua kebenaran saya kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pencipta jagad raya ini.

Kepada semua pembaca setia STA, tanyalah diri kita akankah kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita sendiri, ibu, bapak kita, anak kita atau kaum keluarga kita ?

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...







Sumber
Diberdayakan oleh Blogger.