n



Al quran adalah adalah kitab suci yang diimani oleh umat islam di muka bumi ini. Kitab suci alquran berisi kalam-kalam Allah Subhanahu wata’ala yang diwahyukan melalui nabi terakhir yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam. Sebagai umat islam dan mengimani alquran maka kita hendaknya terpanggil untuk membacanya dan juga mencoba untuk menghafalnya.

Dalam tulisan kali ini, Jelajah Qatar mengambil intisari dari berbagai tulisan mengenai manfaat atau keutamaan orang-orang yang mau menghafal alquran. Sebagai wujud nyata menghafal alquran, di akhir artikel ini dituliskan mengenai tips menghafal alquran yang dinukilkan dari kitab Atsamaarulyaani’ah fil khuthob al jaami’ah karya Ibnu Rajab Al Hanbali. Tips menghafal ini disampaikan dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh Syaikh Wahid Abdussalam Bali.

Berikut ini adalah dalil-dalil tentang keutamaan atau urgensi menghafal alquran:

Menjadi keluarga Allah Subhanahu wata’ala
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Ia itu ahli Qur’an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur’an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah. 

Ditempatkan di surga yang paling tinggi

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash radiyallahu anhu dari Nabi Sallahu wa’alaihi wassalam beliau bersabda, “Di akhirat nanti para ahli al quran diperintahkan, ‘Bacalah dan naiklah ke surga. Dan bacalah alquran dengan tartil [pelan] seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggalmu di surga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca’.

Disayangi Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.

“Dari  Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu,  Bahwa Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam menyatukan dua orang dari  orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya, “dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur’an?” apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahat.”

Dapat memberikan syafa’at kepada keluarga.

“Dari  Ali Bin Abi Thalib radiyallahu anhu, ia berkata “Barangsiapa membaca Al Qur’an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka.”

Penghafal Al Qur’an akan memakai mahkota kehormatan.

Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Orang yang hafal Al Qur’an nanti pada hari kiamat akan datang dan Al Qur’an akan berkata: Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru. ‘Maka orang tersebut diberikan kehormatan. Al Qur’an berkata lagi, ‘Wahai Tuhan, tambahlah pakaiannya.’ Maka orang itu diberi pakaian kehormatannya. Al quran lalu berkata lagi, ‘Wahai Tuhan, ridailah dia. ‘Maka, kepadanya dikatakan, ‘Bacalah dan naiklah.’ Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan’.

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi).

Orang tua mendapatkan pahala khusus jika anaknya penghafal al quran

“Dari  Buraidah Al Aslami Radiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Qur’an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur’an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”. Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Qur’an berkata; “saya adalah kawanmu, Al Qur’an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur’an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “kerana anakmu hafal Al Qur’an. “Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

Akan menempati kelas tertinggi di dalam surga

“Dari  Sisyah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur’an. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Al Qur’an adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah ‘Azza wa Jalla.

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh“. (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).

Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.

Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur’an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur’an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam :”Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?” ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam kembali bertanya: “Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:”Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Pelajarilah Al Qur’an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran  dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur’an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik” (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada ‘Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).

Menjadi orang yang arif di surga Allah ‘Azza wa Jalla.

“Dari  Anas Radhiyallahu ‘anhu Bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; “Para pembaca Al Qur’an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga.”

Memperoleh penghormatan dari manusia.

“Dari  Abu Musa Al Asya’ari Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Qur’an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Qur’an tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil.”

Hatinya terbebas dari siksa Allah ‘Azza wa Jalla.

Dari Abdullah Bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu Dari  Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam Baginda bersabda: ” bacalah Al Qur’an kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur’an. Sesungguhanya Al Qur’an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur’an maka hendaklah ia bergembira.”

Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu Dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam beliau bersabda; “yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur’an.”

Merupakan bekal-bekal yang terbaik.

Dari  Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; “Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al Qur’an.

Tulisan berikut adalah tips menghafal alquran dari kitab Atsamaarulyaani’ah fil khuthob al jaami’ah karya Ibnu Rajab Al Hanbali:

  1. Niat ikhlas karena Allah Subhanahu wata’ala

  2. Menghafal dari satu cetakan mushaf

  3. Menghafal dengan talaqqi dari qari’ yang ahli

  4. Menghafal sebelum fajar [subuh]

  5. Meminimkan yang dihafal

  6. Membaca hafalah di setiap kali sholat

  7. Muraja’ah [mengulang]

  8. Luangkan waktu sepekan untuk mengulang setelah hafal 1 juz

  9. Jika sudah hafal 1 juz, mengulangi ¼ hafalan yang lalu ditambah 3 ayat baru

  10. Meminimalkan makan, berbicara dan tidur

Disamping itu, Syaikh Wahid Abdussalam Bali juga menyarankan kita untuk meluangkan waktu 15 menit setiap hari yang diniatkan untuk menghafal alquran. Mulailah dengan menghafal 3 ayat dan seterusnya hingga bertambah dan bertambah. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui namun sekedar mengingatkan diri pribadi dan keluarga penulis, dan semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca artikel ini.







Sumber

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.